Rina Yuliana – detikRamadan
Jakarta – Ada saja cara Abu Nawas berdoa agar dirinya mendapatkan
jodoh dan menikah. Karena kecerdasan dan semangat dalam dirinya,
akhirnya Abu Nawas mendapatkan istri yang cantik dan shalihah.
Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah manusia biasa. Kala
masih bujangan, seperti pemuda lainnya, ia juga ingin segera mendapatkan
jodoh lalu menikah dan memiliki sebuah keluarga.
Pada suatu ketika ia sangat tergila-gila pada seorang wanita. Wanita
itu sungguh cantik, pintar serta termasuk wanita yang ahli ibadah. Abu
Nawas berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu. Karena cintanya
begitu membara, ia pun berdoa dengan khusyuk kepada Allah SWT.
“Ya Allah, jika memang gadis itu baik untuk saya, dekatkanlah
kepadaku. Tetapi jika memang menurutmu ia tidak baik buatku, tolong Ya
Allah, sekali lagi tolong pertimbangkan lagi ya Allah,” ucap doanya
dengan menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa kehendak Allah.
Abu Nawas melakukan doa itu setiap selesai shalat lima waktu. Selama
berbulan-bulan ia menunggu tanda-tanda dikabulkan doanya. Berjalan lebih
3 bulan, Abu Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah. Ia pun
introspeksi diri.
“Mungkin Allah tak mengabulkan doaku karena aku kurang pasrah atas pilihan jodohku,” katanya dalam hati.
Kemudian Abu Nawas pun bermunajat lagi. Tapi kali ini ganti strategi,
doa itu tidak diembel-embeli spesifik pakai nama si gadis, apalagi
berani “maksa” kepada Allah seperti doa sebelumnya.
“Ya Allah berikanlah istri yang terbaik untukku,” begitu bunyi doanya.
Berbulan-bulan ia terus memohon kepada Allah, namun Allah tak juga
mendekatkan Abu Nawas dengan gadis pujaannya. Bahkan Allah juga tidak
mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mau diperistri. Lama-lama ia
mulai khawatir juga. Takut menjadi bujangan tua yang lapuk dimakan usia.
Ia pun memutar otak lagi bagaimana caranya berdoa dan bisa cepat
terkabul.
Abu Nawas memang cerdas. Tak kehabisan akal, ia pun merasa perlu sedikit “diplomatis” dengan Allah. Ia pun mengubah doanya.
“Ya Allah, kini aku tidak minta lagi untuk diriku. Aku hanya minta
wanita sebagai menantu Ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai Ya
Allah. Sekali lagi bukan untukku Ya Tuhan. Maka, berikanlah ia menantu,”
begitu doa Abu Nawas.
Barangkali karena keikhlasan dan “keluguan” Abu Nawas tersebut, Allah pun menjawab doanya.
Akhirnya Allah menakdirkan wanita cantik dan salihah itu menjadi
istri Abu Nawas. Abu Nawas bersyukur sekali bisa mempersunting gadis
pujaannya. Keluarganya pun berjalan mawaddah warahmah. ( rmd / rmd )
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar