Bak mesin waktu, para ilmuwan Rusia berhasil menghidupkan kembali
tanaman bunga yang hidup di Zaman Es puluhan ribu tahun lalu. Mereka
mengklaim bahwa ini adalah tanaman bunga paling tua yang pernah
dibudidayakan kembali.
Sebuah foto yang dirilis The Institute of Cell Biophysics of the Russian
Academy of Sciences, menunjukkan tanaman dengan batang pendek dan bunga
berukuran kecil berwarna putih. Tidak hanya tumbuh sempurna, tanaman
tersebut juga menghasilkan biji yang fertil/subur untuk kelangsungan
hidupnya.
Para ilmuwan menamakannya Silene stenophylla sesuai dengan bentuknya.Silene merupakan genus bunga liar yang hidup di daratan Eropa. Stenophyllaberasal dari bahasa Yunani Kuno stenos yang berarti pendek dan phyllon yang berarti daun.
Uniknya, sumber bahan baku yang digunakan untuk menumbuhkan kembali
tanaman berbunga ini bukanlah dari bijinya, melainkan dari jaringan
fosil buah yang ditemukan bersama sejumlah biji-bijian di dalam sarang
tupai yang diperkirakan terkubur di lapisan es sejak 30.000 tahun lalu.
Meski sangat tua, jaringan buah-buahan tersebut terawetkan dengan baik
di lapisan es ataupermafrost yang sangat dingin.
Hasil penelitian ini dipublikasikan di The Proceedings of The National Academy of Sciences. Para ilmuwan Rusia menyatakan, penelitian ini menunjukkan bahwapermafrost menyimpan jejak kehidupan masa lalu dengan sangat baik.
Beberapa tahun lalu, ilmuwan Rusia juga menemukan fosil anak mammoth
atau gajah purba di lapisan es Siberia dalam kondisi jaringan yang
terawetkan dengan sangat baik. Bersama-sama dengan para peneliti Jepang,
mereka coba menghidupkan kembali mammoth dengan teknik kloning di tubuh
gajah.
Nah, apakah kelak mammoth dan makhluk-makhluk masa lalu bakal bisa
dihidupkan juga seperti tanaman bunga tersebut? Siapa tahu kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar