twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Selasa, 24 Januari 2012

Uang Logam Indonesia

Pecahan-pecahan tersebut adalah:
1. 1 sen
2. 5 sen
3. 10 sen
4. 25 sen
5. 50 sen (2 jenis)
6. 1 rupiah
7. 2 rupiah
8. 5 rupiah (3 jenis)
9. 10 rupiah (3 jenis)
10. 25 rupiah (2 jenis)
11. 50 rupiah (3 jenis)
12. 100 rupiah (4 jenis)
13. 200 rupiah
14. 500 rupiah (2 jenis)
15. 1000 rupiah ( 2 jenis)

PECAHAN 1 SEN
Merupakan uang logam dengan pecahan terkecil yang pernah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, berbahan alumunium dan bertahun 1952. Harga menurut katalog untuk kondisi UNC sekitar Rp. 10.000,- perkeping


Pecahan 1 sen 1952

PECAHAN 5 SEN
Juga terbuat dari alumunium dan mempunyai 2 variasi emisi yaitu 1951 dan 1954, harga Rp. 5000 perkeping UNC.



Pecahan 5 sen emisi 1951 dan 1954

PECAHAN 10 SEN
Terbuat dari alumunium, mempunyai 3 variasi emisi yaitu 1951, 1954 dan 1957. Harga ketiga variasi ini sekitar Rp. 5000 perkeping UNC.



Pecahan 10 sen variasi emisi lengkap, 1951, 1954 dan 1957

PECAHAN 25 SEN
Berbahan alumunium dan mempunyai 3 variasi emisi: 1952, 1955 dan 1957. Harga sekitar Rp. 5000 perkeping UNC.




Pecahan 25 sen variasi emisi lengkap

PECAHAN 50 SEN
Terdapat 2 jenis pecahan 50 sen yang pernah dikeluarkan oleh Indonesia yaitu:

1. PECAHAN 50 SEN DIPONEGORO
Terdiri dari 4 variasi emisi yaitu 1952, 1954, 1955 dan 1957, emisi 1954 adalah yang terlangka dan bernilai sekitar Rp. 50.000 perkeping, sedangkan yang lainnya sekitar Rp. 5000.


Pecahan 50 sen Diponegoro variasi emisi lengkap

2. PECAHAN 50 SEN ALUMUNIUM

Mempunyai 3 variasi emisi, 1958, 1959 dan 1961, Harga ketiga variasi kurang lebih sama yaitu Rp. 5000 perkeping UNC.


Pecahan 50 sen variasi emisi lengkap

PECAHAN 1 RUPIAH
Hanya ada satu macam saja, yaitu emisi 1970 dan terbuat dari alumunium. Harga hanya beberapa ribu rupiah saja perkepingnya.


Pecahan 1 rupiah 1970

PECAHAN 2 RUPIAH
Juga hanya ada satu macam, terbuat dari alumunium emisi 1970, harga sekitar Rp. 2000 perkeping.


Pecahan 2 rupiah 1970

PECAHAN 5 RUPIAH
1. PECAHAN 5 RUPIAH BURUNG

Terbuat dari alumunium bertahun 1970, harga menurut katalog sekitar Rp. 8000 perkeping UNC.


Pecahan 5 rupiah 1970

2. PECAHAN 5 RUPIAH KELUARGA BERENCANA (KB)
Disebut juga sebagai 5 rupiah KB (besar), bertahun 1974, harga sekitar Rp. 3.000 perkeping.


Pecahan 5 rupiah 1974 KB (besar)

Emisi berikutnya mempunyai bentuk lebih kecil sehingga sering disebut sebagai KB (kecil), terbuat dari alumunium dan bertahun 1979, 1995 dan 1996, kedua emisi terakhir lebih langka sehingga bernilai jual sedikit lebih tinggi yaitu sekitar Rp. 6.000,- untuk kondisi UNC.


Pecahan 5 rupiah KB (kecil) variasi emisi lengkap

PECAHAN 10 RUPIAH

1. PECAHAN 10 RUPIAH NICKEL
Hanya terdiri satu emisi yaitu tahun 1971, harga jual sekitar Rp. 4000 - Rp. 5000 perkeping.


Pecahan 10 rupiah 1971


2. PECAHAN 10 RUPIAH KUNINGAN

Bergambar Tabanas dan hanya terdiri dari satu emisi yaitu 1974, harga sekitar Rp. 5000.


Pecahan 10 rupiah 1974

3. PECAHAN 10 RUPIAH ALUMUNIUM
Juga bergambar Tabanas dan bertahun 1979, harga juga sekitar Rp. 5.000 perkeping.


Pecahan 10 rupiah 1979

PECAHAN 25 RUPIAH
1. PECAHAN 25 RUPIAH NICKEL

Bergambar burung dan bertahun 1971, harga Rp. 5000 perkeping.


Pecahan 25 rupiah 1971

2. PECAHAN 25 RUPIAH ALUMUNIUM
Bergambar buah pala dan mempunyai 6 tahun variasi emisi yaitu 1991, 1992, 1993, 1994, 1995 dan 1996. Yang tersulit adalah emisi 1993. Harga jual sekitar Rp. 1000 perkeping.


Pecahan 25 rupiah variasi emisi lengkap


PECAHAN 50 RUPIAH

1. PECAHAN 50 RUPIAH NICKEL
Bergambar burung cendrawasih, terbuat dari nickel dan hanya terdiri dari satu emisi yaitu 1971, bernilai jual sekitar Rp. 5000 perkeping.


Pecahan 50 rupiah 1971

2. PECAHAN 50 RUPIAH KUNINGAN
Bergambar komodo, terbuat dari kuningan dan terdiri dari 8 variasi emisi 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996 dan 1998. Emisi tersulit adalah 1997. Uang logam ini masih dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah.


Pecahan 50 rupiah kuningan emisi lengkap

3. PECAHAN 50 RUPIAH ALUMUNIUM

Bergambar burung Kepodang, terbuat dari alumunium dan terdiri dari 3 emisi yaitu 1999, 2001 dan 2002.


Pecahan 50 rupiah alumunium variasi emisi lengkap

PECAHAN 100 RUPIAH
Sejak tahun 1973 Bank Indonesia telah mengeluarkan berbagai macam pecahan 100 rupiah, dimulai dengan pecahan 100 rupiah berbahan nickel dan berukuran besar dengan gambar rumah gadang (sering disebut sebagai 100 tebal), lalu digantikan pecahan yang lebih tipis (100 tipis) sampai yang terakhir terbuat dari bahan aluminium.

1. PECAHAN 100 RUPIAH NICKEL (TEBAL)

Terbuat dari nickel, hanya terdapat satu variasi saja yaitu tahun 1973, harga berkisar dari Rp. 1000 s/d Rp. 10.000 perkeping tergantung kualitasnya.


Pecahan 100 rupiah 1973 tebal

2. PECAHAN 100 RUPIAH NICKEL (TIPIS)

Lebih tipis dibandingkan pendahulunya, juga terbuat dari nickel, emisi 1978, harga lebih murah sedikit bila dibandingkan dengan yang tebal.


Pecahan 100 rupiah 1978 tipis

3. PECAHAN 100 RUPIAH KUNINGAN

Bergambar karapan sapi dan terdapat 8 tahun emisi yaitu 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 1997 dan 1998. Masih relatif mudah ditemukan.


Pecahan 100 kuningan


Pecahan 100 rupiah kuningan variasi emisi lengkap 1991 s/d 1998

4. PECAHAN 100 RUPIAH ALUMUNIUM
Bergambar burung Kakatua Raja, dan memiliki 7 tahun emisi,
yaitu 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004 dan 2005. Masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

Pecahan 100 rupiah aluminium

Pecahan 100 rupiah variasi emisi lengkap 1999 s/d 2005

PECAHAN 200 RUPIAH
Terbuat dari alumunium, bergambar Jalak Bali dan hanya terdiri dari satu emisi yaitu tahun 2003. Juga masih dipergunakan sebagai alat pembayaran.


Pecahan 200 rupiah alumunium emisi 2003

PECAHAN 500 RUPIAH
1. PECAHAN 500 RUPIAH KUNINGAN

Terbuat dari bahan kuningan (aluminium-perunggu) dengan gambar bunga melati dan angka Rp.500 kecil di bagian bawah.


Pecahan 500 rupiah kuningan variasi emisi 1991 dan 1992
Emisi-emisi tahun berikutnya mempunyai gambar muka yang berbeda, bunga melatinya menjadi kecil dan angka 500 rupiahnya menjadi besar


Pecahan 500 rupiah kuningan variasi emisi 1997, 2000, 2001, 2002, 2003

2. PECAHAN 500 RUPIAH ALUMUNIUM
Bergambar bunga melati dan Garuda Pancasila beserta tahun emisi yaitu 2003.


Pecahan 500 rupiah alumunium emisi 2003

PECAHAN 1000 RUPIAH BIMETAL


Terbuat dari 2 macam logam (metal) sehingga di sebut bimetal. Bagian cincin terbuat dari campuran copper-nickel (tembaga-nikel) dan bagian tengah dari bahan brass (kuningan).

Satu sisi bergambar kelapa sawit dan sisi lainnya bergambar Garuda Pancasila dengan tahun penerbitan. Terdapat 6 tahun emisi yaitu 1993, 1994, 1995, 1996, 1997 dan 2000



Pecahan 1000 rupiah bimetal variasi emisi lengkap

PECAHAN 1000 RUPIAH
(BARU)
Pada bulan Juli 2010, Bank Indonesia mengeluarkan pecahan 1000 rupiah baru berbahan Nickel Plated Steel (NPS). Mari kita lihat bentuknya

Sejarah Uang Indonesia

masa awal kemerdekaan

Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai dengan hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak terkendali, sementara Pemerintah RI belum memiliki mata uang. Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah RI pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank.
.

Mata uang Hindia Belanda dan mata uang De Javasche bank

Diantara ketiga mata uang tersebut yang nilai tukarnya mengalami penurunan tajam adalah mata uang Jepang. Peredarannya mencapai empat milyar sehingga mata uang Jepang tersebut menjadi sumber hiperinflasi. Lapisan masyarakat yang paling menderita adalah petani, karena merekalah yang paling banyak menyimpan mata uang Jepang.
.
.
Mata uang Jepang (Dai Nippon Teikoku Seihu)
 
Kekacauan ekonomi akibat hiperinflasi diperparah oleh kebijakan Panglima AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) Letjen Sir Montagu Stopford yang pada 6 Maret 1946 mengumumkan pemberlakuan mata uang NICA di seluruh wilayah Indonesia yang telah diduduki oleh pasukan AFNEI. Kebijakan ini diprotes keras oleh pemerintah RI, karena melanggar persetujuan bahwa masing-masing pihak tidak boleh mengeluarkan mata uang baru selama belum adanya penyelesaian politik. Namun protes keras ini diabaikan oleh AFNEI. Mata uang NICA digunakan AFNEI untuk membiayai operasi-operasi militernya di Indonesia dan sekaligus mengacaukan perekonomian nasional, sehingga akan muncul krisis kepercayaan rakyat terhadap kemampuan pemerintah RI dalam mengatasi persoalan ekonomi nasional.

Karena protesnya tidak ditanggapi, maka pemerintah RI mengeluarkan kebijakan yang melarang seluruh rakyat Indonesia menggunakan mata uang NICA sebagai alat tukar. Langkah ini sangat penting karena peredaran mata uang NICA berada di luar kendali pemerintah RI, sehingga menyulitkan perbaikan ekonomi nasional.


Mata Uang NICA

Oleh karena AFNEI tidak mencabut pemberlakuan mata uang NICA, maka pada tanggal 26 Oktober 1946 pemerintah RI memberlakukan mata uang baru ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai alat tukar yang sah di seluruh wilayah RI. Sejak saat itu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda dan mata uang De Javasche Bank dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan demikian hanya ada dua mata uang yang berlaku yaitu ORI dan NICA. Masing-masing mata uang hanya diakui oleh yang mengeluarkannya. Jadi ORI hanya diakui oleh pemerintah RI dan mata uang NICA hanya diakui oleh AFNEI. Rakyat ternyata lebih banyak memberikan dukungan kepada ORI. Hal ini mempunyai dampak politik bahwa rakyat lebih berpihak kepada pemerintah RI dari pada pemerintah sementara NICA yang hanya didukung AFNEI.

Untuk mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di Indonesia, pemerintah RI pada tanggal 1 November 1946 mengubah Yayasan Pusat Bank pimpinan Margono Djojohadikusumo menjadi Bank Negara Indonesia (BNI). Beberapa bulan sebelumnya pemerintah juga telah mengubah bank pemerintah pendudukan Jepang Shomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Tyokin Kyoku menjadi Kantor Tabungan Pos (KTP) yang berubah nama pada Juni 1949 menjadi Bank tabungan Pos dan akhirnya di tahun 1950 menjadi Bank Tabungan Negara (BTN). Semua bank ini berfungsi sebagai bank umum yang dijalankan oleh pemerintah RI. Fungsi utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta pemberi jasa di dalam lalu lintas pembayaran.
Terbentuknya Bank Indonesia
Jauh sebelum kedatangan bangsa barat, nusantara telah menjadi pusat perdagangan internasional. Sementara di daratan Eropa muncul lembaga perbankan sederhana, seperti Bank van Leening di negeri Belanda. Sistem perbankan ini kemudian dibawa oleh bangsa barat yang mengekspansi nusantara pada waktu yang sama. VOC di Jawa pada 1746 mendirikan De Bank van Leening yang kemudian menjadi De Bank Courant en Bank van Leening pada 1752. Bank itu adalah bank pertama yang lahir di nusantara, cikal bakal dari dunia perbankan pada masa selanjutnya. Pada 24 Januari 1828, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bank sirkulasi dengan nama De Javasche Bank (DJB). Selama berpuluh-puluh tahun bank tersebut beroperasi dan berkembang berdasarkan suatu oktroi dari penguasa Kerajaan Belanda, hingga akhirnya diundangkan DJB Wet 1922.
Masa pendudukan Jepang telah menghentikan kegiatan DJB dan perbankan Hindia Belanda untuk sementara waktu. Kemudian masa revolusi tiba, Hindia Belanda mengalami dualisme kekuasaan, antara Republik Indonesia (RI) dan Nederlandsche Indische Civil Administrative (NICA). Perbankan pun terbagi dua, DJB dan bank-bank Belanda di wilayah NICA sedangkan "Jajasan Poesat Bank Indonesia" dan Bank Negara Indonesia di wilayah RI. Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 mengakhiri konflik Indonesia dan Belanda, ditetapkan kemudian DJB sebagai bank sentral bagi Republik Indonesia Serikat (RIS). Status ini terus bertahan hingga masa kembalinya RI dalam negara kesatuan. Berikutnya sebagai bangsa dan negara yang berdaulat, RI menasionalisasi bank sentralnya. Maka sejak 1 Juli 1953 berubahlah DJB menjadi Bank Indonesia, bank sentral bagi Republik Indonesia.

Minggu, 22 Januari 2012

Uang Logam Indonesia Paling Langka

Uang logam paling langka di Indonesia kita tercinta ini, memang nominalnya gede2, karena tahun 45 – 75 an dan dari 95 – 99 itu negara kita kan sedang berusaha bangkit dari krisis.. hehe.. oh ya gan, berdasarkan sumber, semua dari emas murni lho, gan.. Ga kebayang aja ya gan, kalo kita hidup dijaman itu trus megang uang logam yang punya nilai nominal yang “wah”, bakal agan jajanin apa ya ? hahaha.. ini dia gan uang yang langka di indonesia :

 Rp100,000 Gold Coin Komodo Dragon Conservation Series tahun 1974 ..
Metal: Gold
Denomination: 100,000 Rupiah
Weight: 33.437 gms
Mintage: 5,333
Purity: .900G
Grade: BU
koin Dengan nominal 850rb
Koin ini termasuk Koin penerbitan Khusus.
yang 150rb (Tahun 1999 ) dan 300rb (Tahun 1995 ) nya juga ada…

Pelangi Putih di Kutub Utara

Ini merupakan sebuah momen langka dan mengagumkan, dimana sebuah pelangi berwarna putih menghiasi langit di Kutub Utara. Fenomena yang amat langka ini bernama busur kabut, dan berhasil diabadikan oleh Sam Dobson pada ekspedisi terbarunya ke Kutub Utara.
Pelangi aneh
Saat kapal pemecah es melaju melalui perairan yang dingin, Sam melihat sebuah pelangi melengkung, namun ia keheranan sebab pelangi itu benar-benar berwarna putih. Inilah yang membuat dia dengan segera meraih kamera untuk menagkap fenomena alam yang menakjubkan ini.
“Saat itu sekitar tengah malam, namun pada waktu-waktu ini setiap tahunnya, Kutub Utara masih diterangi cahaya . Awalnya itu hanya tampak seperti awan, tapi saat kita mendekat barulah menyadari bahwa itu adalah pelangi, namun warnanya putih.” tutur pria Rusia berumur 51 tahun ini yang dikutip Mail Online.
“Aku tercengang dan kagum dengan keajaiban alam ini. Meskipun begitu terobsesi dengan fotografi, saya kadang-kadang lupa untuk menekan tombol kamera.” tambahnya.
rare white rainbow
Sam telah bepergian dengan kapal pemecah es nuklir ’50 years of Victory’, yang merupakan terbesar dari jenisnya di dunia, dan berangkat dari kota Murmansk, Rusia.
Diketahui, busur kabut merupakan fenomena yang mirip dengan pelangi, namun berbeda dengan pelangi biasanya yang terjadi saat hujan, busur kabut ini muncul ketika cuaca berkabut. Dan karena kecilnya ukurannya tetesan air yang menyebabkan kabut (lebih kecil dari 0,05 milimeter), busur itu tampak sebagai pelangi berwarna putih.

Ditemukan, Penyebab Kemusnahan Masal di Bumi

Peneliti telah mengetahui banyak tentang kejadian pemusnahan terbesar yang terjadi di bumi yang berlangsung sekitar 250 juta tahun lalu. Mulai dari letusan vulkanik sampai penurunan suhu ekstrim. Ketika itu, perubahan iklim drastis telah menghapus hampir seluruh spesies air dan mayoritas spesies darat.
Namun kini mereka mendapati tersangka baru yang kemungkinan terlibat dalam penghancuran tersebut. Yakni masuknya merkuri ke dalam ekosistem. Sebelumnya, tidak ada yang pernah memperhatikan apakah merkuri merupakan faktor penyebab potensial.“Masa itu merupakan masa di mana aktivitas vulkanik sedang mencapai tingkat tertinggi sepanjang sejarah Bumi. Kini kami mengetahui bahwa penyebab utama tumpahnya merkuri adalah letusan vulkanik,” kata Steve Grasby, peneliti dari Natural Resources Canada, dikutip dari Science Daily, 7 Januari 2012. Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Geology, Grasby menyebutkan, pihaknya memperkirakan bahwa merkuri yang dilepaskan ke permukaan Bumi ketika itu 30 kali lipat lebih tinggi dibandingkan aktivitas vulkanik yang terjadi di masa kini. Itu membuat letusan vulkanik 250 juta tahun lalu menjadi kejadian yang sangat menghancurkan.
Seperti diketahui, sekitar 250 juta tahun lalu, jauh sebelum dinosaurus berkuasa dan seluruh daratan masih bergabung dalam satu benua tunggal, mayoritas kehidupan di laut dan di darat musnah.
Teori yang masuk akal adalah bahwa letusan vulkanik membakar hingga lapisan batu bara di kerak Bumi dan melepaskan asap CO2 dan racun mematikan lainnya ke udara. Bukti langsung dari teori ini telah dipaparkan pula oleh Grasby, Januari tahun lalu di jurnal Nature Geoscience.
Namun demikian, tingkat deposit merkuri di era Permian akhir ternyata jauh lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan emisi merkuri yang disebabkan oleh ulah manusia. Dalam beberapa kasus, tingkat merkuri di lautan era Permian akhir serupa dengan tingkat merkuri di kolam yang sangat terkontaminasi, di sekitar pabrik peleburan di mana sistem perairan kawasan itu rusak sangat berat,” ucap Grasby.
Di masa tersebut, sistem pertahanan alami di lautan dan darat menjadi overload dengan merkuri. “Ini menyebabkan hilangnya hingga 95 persen kehidupan di laut,” kata Grasby.